selamat membaca

jika tidak bisa berbuat dengan tindakan, cukuplah dengan lisan. pun lisan tak bisa berkata..., mudah mudahan tulisan bisa mewakilkan..

quote

Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. tapi mereka yang menyadari kesalahan lalu membuat segalanya lebih baik, pantas disebut orang baik.

AKU KEHILANGAN.........


Aku kehilangan …..
Pukul 4.30 pagi hari…
hari selasa, 10 Juni 2008
Lengkingan tangis farabi menyadarkanku dari lelap tidur yang hanya setangah jam. Entah mengapa ia tiba tiba menangis dan meminta keluar kamar. Dan diam ketika di depan kamar bapak. Sesaat kemudian ibuku menjerit.., mengatakan jika bapak telah pergi…
..
Innalillahi wainalillahi roji’un….
Bapak pergi…
Selamanya….
Tidur panjang dengan muka bersih berseri…..
Sontak dunia kurasa berputar dengan cepat…
Sekuat tenaga aku menahan tangis, agar jalan bapak menuju “Pelukkan” NYA tak ada kendala. Tapi pertahananku pecah juga ketika aku memandikannya.
Melihat sosoknya.
Sosok yang merawat dan mendidik ku Selama ini.
Yang mengenalkanku pada warna warni dunia dengan petuah, amarah, dan kasih sayangnya…
Kubasuh wajahnya yang berseri untuk terakhir kalinya..
Dengan segala rasa yang tercampur jadi satu.., ku baca doa untuknya…, kusholatkan jenasahnya…, dan aku antar hingga di depan pintu… hingga Bapak benar benar pergike tempat peristirahatnya yang terakhir.., pergi selama-lamanya….
Selamat jalan Bapak ku Sayang..
S'moga Engkau diterima Disana..
Yang memberi Hidup..,
Menjaga Mu senantiasa..



Rumah ini masih dipenuhi dengan para pelayat. Semuanya datang membawa sympati dan bela sungkawa.
Hingga sore menjelang, rumah masih belum sepi. meski sudah beberapa jam yang lalu bapak dikebumikan.
Sementara para tetangga justru yang sibuk mempersiapakan segala ritual kematian. Mulai dari memasak, mempersiapkan buat tahlil nanti malam, dan entah apa lagi.
Di sudut lain aku melihat ibuku yang tampak begitu terpukul dengan kepergian Bapak. Mungkin perasaan beliau tak jauh beda dengan yang kurasakan.
Mengapa disaat Bapak pergi, tak ada satupun dari kami yang berada disisinya. Seperti terhipnotis, kami tertidur sangat lelap.
Hingga tak menyadari bahwa bapak pergi buat selamanya.
Kepergian Bapak memang bagai orang tidur.
Wajahnya bersih sebersih pagi yang menghantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Tiba – tiba ingatanku melayang ke masa kecilku.
pukul 5.30 pagi, seperti biasa suara gedoran pintu kamar dan Teriakan bapak memaksaku mengakhiri mimpi.
Bapak juga yang dulu mengantar aku ke sekolah ketika aku masih di taman kanak kanak. Bapak yang selalu memantau perkembangan prestasiku di sekolah.
Bapak yang berkoar tentang sholat lima waktu.
Di akhir pekan, bapak juga yang mengajakkku menikmati film Bioskop tak jauh dari rumah. Nonton dono kasino indro, film favoritnya.
Masih membekas kuat di ingatanku, ketika aku kesetrum, bapak yang memberikan aku susu, lalu mengajak ku kesawah, memungut buah apel yang jatuh di sela sela pohon apel tanaman bapak. Disana bapak menyuruh aku berpose, bagaikan fotografer ulung bapak memotret segala poseku di sana. Malamnya bapak selalu bercerita padaku tetang dongeng dongeng yang selalu aku rindukan…. Aku masih ingat betul, jika lebaran tiba, bapaklah yang sibuk menyisihkan uang untuk membelikanku baju baru. Menuruti semua keinginanku.., tanpa keluh…………………….

Bapak memang terkenal dengan pribadinya yang keras. Pendiriannya sangat teguh. Tak perduli waktu, bapak akan memberikan hukuman pada kami jika kami berswalah, demi disiplin anak anaknya. Kakak ku contohnya. Jam 12 malam, di guyur air dingin dan dikunci di kamar mandi, karena memaksa ikut bapak kerja. Sementara aku juga pernah merasakan hal yang sama. Ketika aku tak mau sekolah. Bapak mengguyurku dengan air dingin lalu mengunciku di kamar mandi, sampai aku berhenti menangis. Sesudahnya biasanya bapak mulai merayu dengan memberikan dongeng penghantar tidur.


Menginjak Dewasa, bapak selalu mengajakku untuk diskusi masalah masalah di sekitar kami. Mulai dari politik, hingga infotiment. Aku selalu mengingat gaya bicara bapak yang lugas, dan penuh wibawa. Yang tak bisa kulupa adalah betapa bapak sangat bersemangat jika bercererita tentang Bung karno yang memang di didolakannya. Betapa bapak bangga, pada saat mudanya, bisa bertemu dengan bung Karno setiap pagi, ketika bapak masih berkerja di Hotel selecta. Menurut bapak, sudah menjadi kebiasaan Bung Karno berjalan menyisir taman taman selecta, sambil hanya berkaus dalam saja. Bapak yang waktu itu jadi tukang kebun di selecta selalu mendekati dan berusaha ngobrol dengan sang proklamator itu. Tak heran jika bapak menyimpan buku buku koleksi tentang bungkarno dan tak pernah absent nyekar ke blitar jika ada kesempatan.


Ah.. kenangan – kenangan itu………………….
Tak bisa tertulis semua.., karena begitu banyak yang kuterima dari Bapak.
Bapak yang mengajariku untuk menjadi manusia selayaknya.
Dari bapak aku warisi keteguhan hatinya.
Dari bapak aku warisi sifat kerasnya….
Tapi aku bangga karenannya…

Di ujung Usianya, Waktu bapak tersita dengan serangan stroke yang mengerogoti tubuh tambun bapak hingga kurus kering selama 2 setengah tahun. Matanya cekung, dan rambutnya mulai penuh dengan uban. Tetapi bapak terlihat masih tegar. Tak mengeluh. Hingga penyumbatan pembuluh darah otak menghilangkan memori bapak. Di situ aku merasa telah kehilangan sosoknya sampai ajal benar benar merengut paksa Bapakku…………………………

Kini bapak memang benar benar telah pergi…
Tak kembali….
Bapak telah menemukan Dunia Baru yang dijanjikan ALLAH….
Aku yakin bapak tenang disana….
Tidur dalam pelukan dan belaian PenciptaNya…,
Setenang hembusan nafas terakhirnya..
Sesunyi, sakratul maut yang dialaminya…

Bapakku sayang…,
Selamat jalan……
Semoga Engkau Tenang disana…….,
Maafkan Dosa Anakmu yang belum sempat membalas segala yang engkau berikan…
Maafkan aku pak…..
Maafkan Aku,…..
HAnya Doa yang kukirimkan untuk membalasnya….

Tenang lah engkau disana..
BAhagialah dalam tidurmu…
TErsenyumlah disamping Rabb mu…
Selamat jalan bapak…


Dari anakmu yang sellau menyangimu……






1 coment:

  1. Anonim mengatakan...
     

    semoga tenang arwahnya disana. aamiin.....

Posting Komentar



 

different paths

college campus lawn

wires in front of sky

aerial perspective

clouds

clouds over the highway

The Poultney Inn

apartment for rent