Fenomena selebritis jadi pemimpin diawali dengan arnold swazeneger yang menjadi gubernur kalifornia. ( sekedar di garis bawahi bukan wakil gubernur :D ) Dan rupanya rakyat kalifornia percaya arnold tak hanya gape akting. tapi jua memimpin masyarakat kalifornia. patut diacungi jempol...!!
Para artis yang mencalonkan diri jadi kepala daerah, ada baiknya mempelajari keberhasilan Gubernur California
Arnold Schwarzenegger adalah artis yang sukes dan gubernur yang berhasil. Di situsnya, informasi keberhasilan Schwarzenegger dimuat lengkap. Setelah menjabat sebagai Gubernur, ia sudah berhasil membuka 680.000 lowongan kerja baru. Hal itu merupakan prestasi yang luar biasa bagi gubernur California. Ia juga gubernur yang mendukung upaya perlindungan iklim di Amerika, sementara pemerintah pusatnya menolak mendukung perlindungan iklim.
Dan agaknya..., Artis indonesia jadi latah....
iseng mencoba.. jadi dan duduk di kursi birokrasi..( siapa yang gak mau .. ya nggak..?? )
Sebenarnya.., saya gak mempermasalahkan status pemimpin kita dari artis, sipil, atau militer. yag penting adalah keseriusannya. Bukan cuman aji mumpung doang. Tapi jika artis kita serius jadi pemimpin mengapa berhentinya hanya sebatas wakil aja..?? mengapa mereka tidak tampil menjadi the first people. jadi presien misalnya.....!!! ini baru semarak. ya nggak..?? masak kalah ama pakar politisi yang sekarang mulai berkoar mencalonkan dirinya jadi the first man indonesia. seperti bung fajroel Rohman, bung Rizal malaranggeng.. dan lainnya....
Para artis yang maju, perlu introspeksi diri secara cermat, apakah ia hanya akan digunakan sebagai “vote getter” semata, atau memang diusulkan karena kemampuan memimpin yang diharapkan. Kalau selama menjadi artis, tidak terlihat tanda-tanda kepemimpinan pada perjalanan karirnya, tentu harus berani mengakui bahwa ia belum siap menjadi calon pemimpin masyarakat. Kepala daerah adalah pemimpin masyarakat, karena itu faktor kepemimpinan adalah sesuatu yang mutlak bagi seorang kepala daerah. Mencalonkan diri harus berani berkaca diri, apakah memang pantas dan mampu menjadi pemimpin masyarakat.
Untuk berhasil menjadi Kepala Daerah, seseorang harus punya kemampuan “lebih”. Ia harus menjadi “manager”nya para manager. Ia harus mampu mengarahkan para manager kota/kabupaten atau propinsi. Pada saat yang sama ia juga harus punya kapasitas melindungi warga yang kesulitan, yang sengsara, yang miskin, mereka yang susah. Menggabungkan kedua kemampuan diatas, bukan main sulitnya. Kepala daerah dituntut memajukan daerahnya dan menciptakan lapangan kerja bagi warganya.